Selasa, 15 Februari 2011

tentang mereka, para pendaki gunung.




















Ada pertanyaan remeh yg sering ditanyakan kpd para pendaki gunung :
Mengapa harus mendaki susah payah sampai puncak apabila nantinya turun lagi ?
Yang bertanya mungkin perlu mengkaji filosofi hidupnya sendiri.
Mendaki gunung dan turun lagi
itu mencerminkan perjalanan umum manusia :
kita lahir, mencapai puncak usia, dan turun ke haribaan Ilahi.
Mendaki gunung menjadi semacam simulasi kehidupan
ketika kita berjuang bukan mengatasi tingginya pendakian atau curamnya tebing,
melainkan mengatasi diri kita sendiri.
Saat itulah, pada titik-titik ekstrem kelelahan,
kita tahu batas keberadaan di dunia.
Saat turun dengan selamat, kita membawa diri yang baru,
karena telah menemukanya kembali saat tiba di puncak.

--TANTYO BANGUN--



-foto dari google-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar