Selasa, 15 Februari 2011

tentang mereka, para pendaki gunung.




















Ada pertanyaan remeh yg sering ditanyakan kpd para pendaki gunung :
Mengapa harus mendaki susah payah sampai puncak apabila nantinya turun lagi ?
Yang bertanya mungkin perlu mengkaji filosofi hidupnya sendiri.
Mendaki gunung dan turun lagi
itu mencerminkan perjalanan umum manusia :
kita lahir, mencapai puncak usia, dan turun ke haribaan Ilahi.
Mendaki gunung menjadi semacam simulasi kehidupan
ketika kita berjuang bukan mengatasi tingginya pendakian atau curamnya tebing,
melainkan mengatasi diri kita sendiri.
Saat itulah, pada titik-titik ekstrem kelelahan,
kita tahu batas keberadaan di dunia.
Saat turun dengan selamat, kita membawa diri yang baru,
karena telah menemukanya kembali saat tiba di puncak.

--TANTYO BANGUN--



-foto dari google-

Minggu, 13 Februari 2011

PERAHU KERTAS




















Neptunus berkata lain;

``surat itu harus ke laut``

basah,
lunak,

mengecil,

kecil, Kecil, KECIL...

lalu HILANG .

***


katakan bagaimana cara aku menjelaskan perasaan ini..

KATAKAN !

lalu tangan menyuruhku mengambil pena dan kertas.
kemudian tangan mulai menulis :

siapakah kamu ?
YA, kamu .

kamu,
disini kamu telah mengajarkanku menoreh tinta menjadi cinta.

ah,cinta lagi cinta lagi.

kamu,
perahu kertas.
benar-benar telah melipat-lipat perasaanku,
hingga aku tak tahu,
dimana awal lipatan itu,
apalagi akhir.

kamu,
perahu kertas.
mungkin sebaiknya kuantar ke laut.
lalu kau bisa,
basah,
lunak,
mengecil,
kecil,
Kecil,
KECIL,
lalu HILANG.
sampai lipatan itu tak terlihat lagi.


tangan berhenti menulis,
meletakan pena kembali ke tempatnya,
surat dimasukkan ke dalam perahu kertas.

kemudian bibir membisikan;
``selamat jalan perahu kertas,
bawalah surat ini bersamamu...
lupakan aku...``




Kamis, 03 Februari 2011

Adelaide Sky - Aditya Sofyan

I need to know what's on your mind
These coffee cups are getting cold
Mind the people passing by

They don't know I'll be leaving soon


I'll fly away tomorrow

To far away

I'll admit a cliché

Things won't be the same without you


I'll be looking at my window seeing Adelaide sky

Would you be kind enough to remember

I'll be hearing my own foot steps under Adelaide sky

Would you be kind enough to remember me


I'll let you know what's on my mind

I wish they've made you portable

Then i'll carry you around and round

I bet you'll look good on me


I'll fly away tomorrow

It's been fun

I'll repeat the cliché

Things won't be the same without you


I've been meaning to call you soon

But we're in different times

You might not be home now

Would you take a message

I'll try to stay awake

And fight your presence in my head


*lokasi foto : La prefere - bandung

PILIHAN



Pilihan,
hanyalah satu logika yang terpaksa harus diseragamkan.
Saya sudah memilih, saya menjalani, orang mengamati.
Lalu ketika pilihan itu tidak sesuai, haruskah dipertahankan ?
kata orang : Hidup selalu punya pilihan.






catatan si keriting sy sedang bingung.

*gambar dari www.google.com

KELIMUTU !


Tentang Kelimutu yang saya ambil dari wikipedia :

Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.

Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.

Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna - warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.


***

Bersama bapak nomor satu di dunia saya ini,
kami pergi ke gunung kelimutu yang sudah sejak lama saya kagum-kagumi itu!

dan akhirnya kesampaian juga saya kesini,

lebih indah lagi karena bersama bapak nomor satu di dunia saya ini! hahaha


Kami seperti 2 orang petualang sejati,
wahahaha!
dengan
menunggangi motor besar perkasa berbunyi pria jagoan macan,kami berangkat boy...!

sepanjang jalan menuju gunung kelimutu, melewati desa MONI,
terlihat pemandangan yang luar biasa indahnya,

hamparan sawah hijau yang membentang bebas lepas,

gunung bukit menjulang berlomba-lomba,

dan hembusan angin sepoi-sepoi yang merayu geli di telinga,

melambai-lambaikan ujung-ujung rambut keriting saya yang lucu.

Ah,,,asyik sekali boy...!


Perjalanan ditempuh selama kurang lebih 1 jam, karena kami berangkat dari wolowaru, salah satu kecamatan dari kabupaten ENDE.
Tapi jika teman2 dari MAUMERE mungkin sekitar 4 jam-an lah ya...
Kalo disuruh menghitung lagi jika dari jakarta, bandung, dan kota lainnya, maaf boy...saya tidak bisa! hehehe..
Oh ya, di desa MONI juga terdapat beberapa penginapan..tempatnya mungkin sederhana,
tapi teman-teman sekalian akan mendapatkan secara GRATIS alias FREE pemandangan yang sangat-sangat indah disini ! Oh..! dan tak lupa, desa MONI ini sangat-sangat dingin jadi jangan lupa membawa jaket tebal dan seperangkat kain panas atau yg lainnya..jangan coba-coba menggunakan baju kain kurang,boy...! bisa menangis darah kau...! hahaha

Ok, saya tidak ingin berpanjang kata lagi,

sampailah kami di parkiran, memosisikan tunggangan kami dengan baik,
ketika sudah yakin dia akan baik2 saja, kami beranjak menuju puncak dengan berjalan kaki.


Sepanjang perjalanan kita akan menemui
berbagai macam tanaman yang langka dan bermanfaat bagi kesehatan,yang sudah diteliti oleh para ahli, tapi tidak boleh diambil sembarangan yah...karena dilarang, sangat-sangat dilarang !
Oh ya,,disini juga ada toilet umum di setiap sudut jadi tak usah kawatir..jika sodara/i rindu dengan toilet,hahaha..!

Nah,,ini dia saatnya!! SAMPAI PUNCAK BOY....!!!
Tebak apa???
saya SANGAT TERKAGUM-KAGUM nan TERTAKJUB-TAKJUB bin MATA MEMBELALAK melihat KEINDAHAN yang LUAR BIASA INDAHNYA!!!
lagi-lagi bibir saya melakukan gerakan semacam
freeze, membeku di tempat !!!
WOW! AMAZING!


Biasanya orang2 berangkat subuh kesini, agar kawah tidak keburu tertutup kabut,
tapi ketika itu kami berangkat siang, sekitar jam 1 dan
Dewi Fortuna berpihak pada kami, karena hari itu cerah, dan kebetulan tidak ada kabut yang menutupi kawah, jadi terlihat jelas pemandangan indah nan agung itu.
Walaupun turun hujan, tapi kami tanam kaki disitu menikmati indahnya mengagumi karya yang begitu sempurna itu, meresapi air hujan yang turun bergerombolan menukik-nukik rambut keriting saya,ah...siapa peduli...lagi asyik boy..hahaha!
Tapi tak lama kemudian cerah lagi, ah...Dewi Fortuna kau baik sekali...xixixixi...

Setelah puas menikmati dan foto-foto mengabadikan perjalanan kami,
saya dan bapak nomor satu di dunia saya itu bergegas turun gunung, karena hari sudah mulai sore menjelang malam.

Perjalanan yang membuat kalian IRI kan? hahaha

Tempat ini sungguh-sungguh indah dan luar biasa!!

Kalian harus kesini, ke tempat ini, GUNUNG KELIMUTU!!!


Nah seperti yang teman-teman lihat pada foto di atas, danaunya sudah berubah warna menjadi merah hati, biru dan hitam. Warna-warna ini sewaktu-waktu akan berubah karena gejala alam.

Rabu, 02 Februari 2011

senja di sadang bui.








senja sadang bui bercerita :

tahukah kau sendiri itu apa ?

sendiri itu seperti sebuah sepeda tua
yang bertengger lemah di bibir pelabuhan.

seperti seorang anak kecil berlari-lari kecil sendirian,
di antara batu-batu tajam pelabuhan.

seperti perahu nelayan beristirahat
di atas ayunan ombak lautan pelabuhan.

dan tahukah kau ?
apakah sendiri itu ada ?
sendiri itu tak ada !

karena sesungguhnya,
sepeda tua, anak kecil, dan perahu nelayan itu
tidak sendirian !
mereka punya Sang Pencipta,
yang selalu menemani mereka,
bahkan di saat tak ada seorang pun yang peduli.

Sama seperti aku, kamu, dia, dan mereka,
KITA tidak sendirian.

Dia selalu bersama kita,

Dia, Sang Pencipta.




catatan si gadis keriting,

bersama malam yg sedikit genting.

*foto2 milik yg punya blog,
lokasi : pelabuhan sadang bui-maumere-flores-NTT.

Selasa, 01 Februari 2011

capuccino.



















hujan selalu mengingatkanku,
tentang kamu...

saat ini,
hujan menyihir segelas capuccino mendidih di depanku,
menjadi luapan rindu...

kuteguk,
sedikit demi sedikit..
agar dapat kunikmati,
indahnya merindumu...

aku tenggelam,
bersama buih-buih capuccino,
ke dalam cangkir jarak dan waktu,
berwujud espresso dan susu...

kuresapi rindu ini...

semakin dalam
aku tenggelam...

ketika aku tersadar,
aku ketagihan kamu...!




catatan gadis keriting,
bersama segelas capuccino.*

satu gambar banyak cerita