Sabtu, 19 Maret 2011

sahabat, aku ingin curhat.












setelah ngakak ini, maukah kau jadi 'pelacurku' [pelabuhan curhatku] ?

OK,diam itu kuanggap sebagai 'YA'

Ohh,,kau mengangguk! terima kasih...

Sahabat,
telah lama aku menghabiskan waktu
untuk meyakinkan diri bahwa
dia adalah orang yang tepat.

Kau tahu apa yang kulakukan untuk mendapatkan sebuah keyakinan itu?
Aku jadi orang gila !

Kudaki bukit, sampai di puncak, sampai napas sesak.
Kusebrang lautan
, tidak berenang, karna aku tak pandai berenang,
jadi kusebrangi pakai perahu, sampai waktu pun berlalu.
Kurapatkan doa, berharap ada jawab walaupun dari goa.













Ahh,,lalu aku berpikir, kenapa
harus kulakuan semua itu?
Hanya untuk
sebuah keyakinan, yang belum juga pasti bahwa yakin itu ada.
Karena sebenarnya yakin itu akan kudapatkan setelah bersama dia.

Lalu kubuang semua keraguan, sanksi yang nanti jadi benci.
Kubuang semua ! SEMUANYA !














Dan tebak apa yang terjadi?
Keyakinan itu belum juga kudapatkan dalam kebersamaan kami.
Kupupuk sedikit demi sedikit, berkhayal keyakinan mungkin sejenis tumbuhan,

yang jika dipupuk dan disirami, mungkin akan tumbuh subur dan
untung-untung ada bunga yang rela keluar dari persembunyian bertemu muka dengan matahari.

Ohh,,keyakinan itu tumbuh, sedikit sangat sedikit.
Bukan karena salahku memberi pupuk atau menyiraminya, tapi mungkin porsinya kurang?
Mana kutahu? Aku bukan ahli tanaman atau sejenenisnya. Salah sendiri tidak meminta !
Jika kutanya apakah cukup? Dia bilang selalu cukup.

Tapi pada kenyataannya jawaban selalu cukup itu seperti kebohongan gigantis! BESAR sekali !
Aku yang memupuk dan menyiram, tapi dia berterima kasih pada orang lain.
Jika kau jadi aku? Apa yang kau lakukan sahabat?
Sayangnya kau bukan aku, dan aku tidak mungkin jadi kau..karena cerita ini tentang aku.
Dan aku ketika itu, hanya bisa meneteskan air mata,
kadang air mata itu turun tak henti-henti, mengalir deras dengar suara yang keras!

Setiap kali, berkali-kali, jawaban yang kuterima sama saja.

'Maaf, saya salah.'
Padahal tanyanya : mengapa?

Lalu keyakinan itu tumbuh, SUBUR !
Dan kau tahu, nama keyakinan itu apa?
Namanya : DIA TIDAK LAYAK.


Dan tangis deras keras itu tidak ada lagi...


















*si keriting sudah mulai suka dengan cerita2 pendek.

8 komentar: