sepi,
apakah kau tahu,
apa itu cinta?
sudah bertahun-tahun saya mengenalnya,
kami sama-sama bertumbuh,
dan selalu saya melihat wajahnya di jepretan lensa kamera.
sepi,
apakah kau tahu,
apa itu cinta?
dua tahun lalu,
lebih tepatnya kurang lebih,
kami pernah bersama.
dan saya tinggalkan dia tanpa alasan,
bersama pagi dan malamnya di kota nasi kucing.
dan selalu saya melihat wajahnya di jepretan lensa kamera.
sepi,
kemarin dia katakan ;
"saya cinta kamu..."
mesin pencipta denyut saya
bergerak lebih cepat dari yang saya kira.
denyutannya menyerupai bunyi traktor sawah,
degedegedegedegedegedegedegedegedegedege!!!
yang menghujam tanah tanpa ampun,
sekali pun tanah itu tak bebicara,
traktor itu tak mendengarkan.
dan selalu saya melihat wajahnya di jepretan lensa kamera.
sepi,
lalu saya juga bilang;
"saya juga mencitaimu..."
sepi,
kami adalah pemikir,bukan perasa.
tapi,
kami juga perasa yang kadang jarang mikir,
kami pemikir yang punya rasa,
kami perasa punya rasa,
kami pemikir suka mikir.
sehingga,
cinta kami sebatas kata,
hanya kata,
cuma kata,
lalu tak jadi nyata,
padahal kami mendekati fakta.
dan selalu saya lihat wajahnya di jepretan lensa kamera.
sepi,
apakah kau tahu,
apa itu cinta?
*
catatan seorang perasa dan pemikir,
di kamar kecil bercat tembok dua warna,
ditemani nasi goreng yang sudah dingin.
ini hanya cerita dan tanya.