akulah si teluk,
yang selalu jujur dengan perasaanya,
jika marah ya marah,
jika suka ya suka,
jika gila aku memang gila.
lalu mengapa masih tak percaya?
oh ya,aku lupa,
aku si teluk,teluk yang sudah kering.
sehingga kau tak bisa melihat perasaanku.
aku teluk kering,
sudah bermusim-musim lamanya.
akulah si teluk, teluk yang kering.
*catatan si keriting di pagi yang kering.